Minggu, 08 Januari 2012

Hard Cluster Telkomsel 2012


Beberapa hari ini rekan-rekan sesama pengusaha pulsa elektrik “multi chip” atau biasa disebut server pulsa, kasak-kusuk membicarakan penerapan cluster dari telkomsel yang dinilai sebagian besar pengusaha pulsa untuk mematikan bisnis mereka. lha koq bisa?

Sebab musababnya adalah berlakunya system cluster, dimana setiap penjual/pemegang chip mkios (kartu chip seluler yg dikeluarkan oleh telkomsel dan dipergunakan untuk keperluan penjualan pulsa elektrik dari telkomsel) HANYA diperkenankan melayani pembeli yang berada dalam satu are jangkauan BTS (Base Transceiver Station) atau menara antenna,(BTS sendiri biasanya hanya mencakup per kelurahan untuk operator besar dan per kecamatan untuk operator menengah)
Artinya, bagi pembeli harus membeli sendiri pulsanya ke konter terdekat dan saat pengisian pulsa terjadi, posisi si pembeli harus “tetap berada” di konter/si penjual. Lah, kalo nitip gimana?
Kalo si penitip masih dalam satu area jangkauan BTS atau masih satu BTS sih nggak masalah
Lah, kalo mau ngasih pulsa ke sodara di kampung nun jauh di mato gimana?
Nah disinilah repotnya, si penjual akan tercatat melakukan outer cluster atau malah lintas cluster jika jauh disana posisi si penerima pulsa, karena telkomsel bisa mendeteksi area BTS si penerima(canggih ya?!). Semakin banyak penjual melakukan transaksi outer maka resikonya adalah chip/kartu si penjual akan terkena suspend atau pembekuan dan kalo mau ngorder lagi tidak akan dilayani (kecuali bikin chip baru lagi, yang artinya tambah biaya lagi untuk pembuatan chip yg rata-rata dipatok 20rb/25rb, dan artinya yg lain lagi, modalnya nambah lagi, itu juga kalo dikasih sama dealer mkiosnya untuk bikin chip lg ya!!,)
Kenapa ndak pindah ke dealer lain aja mas e?
Lah mana bisa? Biasanya dealer itu ditetapkan satu dealer per kabupaten/kota (mirip monopoli ya?)
Hmmm… bisa dikatakan demikian, lha wong saya pernah ngorder pulsa tapi diwajibkan beli perdana simpati, padahal ndak perlu saya nya, dan lebih kaget lagi, ternyata masa kadaluarsa kartunya Cuma kurang dari 2 bulan lagi, nah syukurin yo.?? Mau ndak mau kan, lha wong nggak ada tempat yang jual lagi selain disitu
Kembali ke rekan-rekan server tadi ya…
Server itu kan kerjanya membeli pulsa dari tiap-tiap operator (mkios telkomsel/mtronik indosat/dompul xl/ dll lah) trus dikumpulin, dan dengan bantuan komputer (ini wajib ya, kalo pake hape secara manual, bisa diurut tuh jempolnya) dijual kembali/didistribusikan kembali ke konter-konter kecil biasanya (kenapa konter kecil bro?? emang yang gede-gede nggak mau ya?) hmm,.. mau juga sih, tapi biasanya konter-konter akbar (maksudnya konter besar, bukan konternya si akbar) itu sudah memiliki chip masing-masing operator, meski agak ribet harus nyiapin hape untuk masing-masing chipnya (kalo chip-nya ada 5, ya harus 5 juga hape-nya) dan konter-konter besar ini tentunya sudah punya modal yang cukup besar (kenapa harus modal-nya besar? Ya kan untuk ngorder masing-masing operator perlu dana juga pak/bu,..) missal untuk ngisi chip mkios 200rb/ chip dompul xl nya 200rb/ mtronik indosatnya 200rb, total itu aja sudah 600rb toh? Belum yang  lainnya.
Lah kalo pake “multi chip” kan tinggal isi deposit 100rb, bisa untuk transaksi semua operator, enak toh?!
Kalo yang mau ngirit untuk kebutuhan keluarga juga bisa, tinggal deposit 100rb, bisa buat ngisi pulsa suami/istri, anak, si mbak asisten rumah tangga, saudara, hemat toh?! (kan dapet harga agen) Sukur-sukur tetangga juga mau ngisi, asal jangan ngisiin TTM/selingkuhan aja ya?? Jangan!!! Daftarin sendiri maksudnya,.. hehehh… jangan, jangan.!!
Kembali ke server “multi chip” tadi…
Darisini, sebenarnya mulia ya tugas para rekan-rekan pengusaha server ini, bisa munumbuhkan usaha (atau jiwa enterpreunership istilah kerennya), untuk para pemodal pas-pasan untuk bisa jualan pulsa, dan mestinya juga mencari keuntungan dan usaha yang halal untuk menghidupi keluarga.
Kembali ke cluster sekarang…
Lalu, keterkaitannya cluster sama server tadi apa?
Begini, server itu kan jualannya mencakup seluruh penjuru negeri, dari sabang sampai merauke, (karena mereka juga promosinya online via jejaring social/blog bahkan website, nah otomatis “member” atau pelanggannya tidak hanya di satu BTS di tempat si pemilik server. Lah berarti si penjual(dalam hal ini pemilik server) akan terkena outer/lintas cluster dong  Karena berjualan di luar area BTS-nya?
Yup… betul… dan sudah pasti chipnya akan di suspend,
Waduh kasian amat yak, mau usaha tapi dipersulit?!
Yo wis, syukurin biar mati sekalian usahanya, biar makin banyak pengangguran di bumi Indonesia tercinta ini.
Biar Cuma para pemunya modal yang bisa buka usaha
Ckckkcckckck…..
Apa itu yang dimau? Atau anda juga malah setuju dan sependapat dengan para operator besar itu?
Saya sih Cuma bisa menuliskan keluh kesah ini disini sambil prihatin akan tindakan-tindakan para pengusaha besar (nggak semua lho ya!! Masih ada koq beberapa yg baik) meski dengan alasanmanjaga stok di tiap daerah agar tetap merata(maksudnya, stok di daerah A, Cuma untuk para reseller daerah A, jadi tidak ada reseller daerah B bisa beli di dealer A, yang menyababkan stok daerah A habis duluan daripada yang di daerah B.), tapi apa ya Cuma ini solusinya?
Dan kini…….
Hari ini di beberapa agen “MULTI CHIP” sudah mulai menaikkan harga pulsa telkomsel mereka akibat hukum ekonomi yang mengatakan, bila stok kosong dibarengi dengan permintaan yang meningkat, maka meningkat pula harganya (agak aneh ya bahasanya? Biarin, pake bahasa saya aja, yang penting apa yang saya maksudkan dimengerti, hehe..) lah iya, gimana tidak kosong stok-nya, lha wong para pemilik server tidak dikasih “jatah” order lagi karena kebanyakan transaksi lintas/outercluster itu tadi.
Dan efeknya….
Di beberapa konter harga pulsa untuk anda juga akan meningkat, terutama di konter-konter pengguna “multi chip” itu tadi, dan mungkin pendapatan mereka para konter-konter mini itu juga akan berkurang…
Hmmm….
Sudah sekian dulu lah keluh kesahnya.. kalo saya lagi sadar nanti tak tambah atau tak edit lagi, jadi jangan Cuma sekali bacanya, siapa tau nanti tak edit trus situ nggak baca lagi, jadinya ada kesalahpahaman diantara kita.


1 komentar:

KYAN mengatakan...

IDEM..
Bagaimana tanggapan Pemerintah atau Menkoinfo??wah,mungkin dak mau sibuk x ya dengan urusan gini yg notabene perputaran uang ratusan hingga milyaran Rp tiap harinya.
mm..tp gimana dengan wakil rakyat???adakah keluh kesah pernah disampaikan ke wakil rakyat kita??Barang x mereka mau mendengar keluh kesah kita...
Bagaimana tanggapan Konter Tetap & Konter Berjalan (Tukang Bakso,Sayur,Mahasiswa,Ibu RT,Peg.Kantoran,Swasta dll) yg coba nyari tambahan receh demi receh buat hidup di tengah kehidupan yg semakin menghimpit?
Moga saja Sang Pembuat kebijakan mengerti yg terjadi di masyarakat...
dan semoga saja Pemerintah/Menkoinfo & Wakil Rakyat mendengar..

Posting Komentar

 
Free Web Hosting | Top Hosting